Bicara tentang konsep ramah lingkungan, atap rumah juga tidak ketinggalan. Inovasi terkini adalah hadirnya atap go green yang kini banyak digunakan untuk hunian.
Atap go green adalah inovasi baru atap ramah lingkungan yang hadir dengan bentuk gelombang dari bahan baja ringan. Bedanya dengan atap model lain lebih kepada konsep hijau yang ditawarkan.
Baca Juga: Ini 5 Bentuk Atap Rumah Lengkap Dengan Fungsinya
Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk menggunakan jenis atap ini, pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Apa saja? Berikut ulasan lengkapnya!
Kelebihan Atap Go Green
Sehat dan Ramah Lingkungan
Rumah dengan material yang tidak mengandung racun jelas merupakan hunian sehat. Nah, atap go green merupakan bahan material yang bebas dari zat kimia dan racun sehingga aman digunakan.
Selain itu, ramah lingkungan karena bisa didaur ulang ketika tidak layak guna lagi.
Bahan Kuat
Walau dinilai lebih ringan dari jenis atap umumnya seperti seng dan asbes, go green memiliki kemampuan dan ketahanan lebih dari 100 kg. Dengan gelombang mikro di permukaannya, membuat jenis atap ini lebih kuat dan fleksibel.
Adanya Pelindung Sinar Ultraviolet
Kelebihan lainnya adalah kandungan lapisan ultravioletnya. Lapisan ini dapat membantu memantulkan sinar matahari sehingga panas tidak meresap ke dalam atap dan membuat hunian lebih sejuk.
Anti Karat
Sangat cocok untuk penggunaan pada daerah tropis yang memiliki unsur kelembaban udara tinggi. Atap go green ini akan melindungi bangunan dari karat. Bahan ramah lingkungannya membuat jenis atap ini bersifat anti korosi.
Harga Terjangkau
Kelebihan atap go green lainnya adalah harganya yang ternyata masih ekonomis. Go green masih sebanding dengan jenis atap lainnya. Bahkan, banyak dilengkapi dengan layanan garansi dalam jangka waktu lama.
Kekurangan Atap Go Green
Akan tetapi, tentu ada kekurangan dari atap ini. Ini beberapa kekurangan atap go green.
Desain dan Warna yang Tidak Variatif
Walau kuat dan ramah lingkungan, untuk pilihan desainnya sendiri, atap go green tidak banyak pilihan. Desainnya hanya berbentuk gelombang saja.
Bentuk yang berbeda hanya dari ukuran saja, yakni dari ukuran 180 cm, 210 cm, 240 cm, sampai 300 cm. untuk ketebalannya, biasanya berkisar 14 mm dengan lebar 80 cm.
Selain itu, atap ini juga tidak cocok untuk hunian yang memerlukan desain skylight. Atap go green juga cenderung berwarna gelap.
Rawan Bolong
Kekurangan lainnya adalah mudah bolong jika dipaku. Jika sudah begini, Anda harus segera menutupnya agar tidak menimbulkan kebocoran.
Hanya saja, lebih baik menggunakan jasa tukang handal karena jika proses penambalan tidak baik, bolongan malah semakin besar.
Waspada Pada Benturan
Atap jenis ini memang kuat, namun akan rusak jika terkena benturan keras. Jadi, pemasangan harus tepat, jika tidak, lembaran bisa jatuh atau berbenturan yang mengakibatkan atap pecah.
Ukuran Atap Go Green
Ketelitian untuk pemasangan atap ini dimulai dari saat Anda membelinya. Pastikan dalam ukuran yang sama. jika pemasangan tidak sesuai ukuran, akan menimbulkan celah yang berakibat pada kebocoran.
Jadi, gunakan satu ukuran ya!
Kesimpulan
Atap go green memang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk hunian green city yang ramah lingkungan. Namun, tetap perhatikan plus minusnya ya, agar Anda tidak merugi.
Semoga artikel ini dapat membantu ya.
Untuk atap hunian Anda yang berkualitas, selalu gunakan produk atap uPVC berkualitas dari Sunpevece. Atap uPVC yang diproduksi oleh Sunpevece terbukti awet dan bisa tahan hingga puluhan tahun.
Tertarik dengan produk Sunpevece? Segera untuk Hubungi Kami.